Manuk dadali
Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang
Mébérkeun jangjangna bangun taya karingrang
Sukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk
Ngepak mega bari hiberna tarik nyuruwuk
Saha anu bisa nyusul kana tandangna
Gandang jeung perténtang taya bandingannana
Dipikagimir dipikasérab ku sasama
Taya karempan kasieun lébér wawanénna
Manuk dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia Jaya
Manuk dadali pangkakoncarana
Resep ngahiji rukun sakabéhna
Hirup sauyunan tara pahiri-hiri
Silih pikanyaah teu inggis béla pati
Manuk dadali ngandung siloka sinatria
Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia
Siapa
tak kenal lagi ini. Lagu dari Jawa Barat dan berbahasa Sunda yang
begitu menasional. Kita sudah mengenal, dan hafal, lagu ini sejak masih
di SD, sebelum saya mengenal lagu-lagu sunda yang lain. Mungkin kawan
juga mengenalnya dengan baik, kan?
Namun, bagi orang yang kurang fasih berbahasa Sunda, tentu tak sepenuhnya memahami makna lagu ini/
Manuk
Dadali adalah lagu berbahasa Sunda ciptaan Sambas Mangundikarta yang
populer di tahun 1960an dengan memuncaki tangga lagu-lagu baru di RRI
Bandung yang pada saat itu merupakan “raja” di dunia broadcast Jawa
Barat. Lagu ini menceritakan seekor Manuk (burung) Dadali yang di
artikan sebagai burung Garuda yang dilukiskan sebagai burung yang gagah
perkasa.
Lagu Manuk Dadali memuat syair lagu yang bernafaskan
nasionalisme, selain daripada itu, lagu ini sangat enak didengar,
terlebih jika dinyanyikan menggunakan angklung, alat musik khas Jawa
Barat yang masyhur itu. Lihatlah terjemahan berikut ini dalam Bahasa
Indonesia.
Terbang melesat tinggi, jauh di awang-awang
Merentangkan sayapnya, tampil tanpa keraguan
Kakinya panjang dan paruhnya melengkung
Menyongsong awan sambil terbang dengan cepat
Siapa yang bisa menyaingi keberaniannya
Gagah perkasa tanpa tandingan
Disegani dan disayangi oleh sesama
Tanpa ragu tanpa takut, besar nyalinya
Burung garuda, burung paling gagah
Lambang sakti Indonesia jaya
Burung garuda, yang paling tersohor
Senang bersatu, rukun semuanya
Hidup berhimpun tanpa saling iri
Saling menyayangi, tak sungkan mengorbankan nyawa
Burung garuda adalah lambang kesatriaan Untuk seluruh bangsa di negara Indonesia
Makin
terasa betapa lagu ini sarat makna mulai dari kecintaan pada bangsa,
kebanggaan akan kebesaran dan kekuatannya, hingga keberanian berkorban
untuk negeri.
Jangan lupa lirik " Resep ngahiji rukun sakabéhna Hirup sauyunan tara pahiri-hiri.
Bersatu, rukun, berhimpun, tanpa ada iri dan dengki. Sejatinya, berebut
kuasa, bertengkar karena berbeda pandangan, berkelahi hanya karena
berbeda warna, sungguh bukanlah wajah anak-anak negeri, seperti yang
dipesankan dalam Manuk Dadali.
Lagu ini seolah tak lekang
dimakan jaman, dan sudah menjadi lagu yang begitu mengakar, dan menjadi
salah satu ikon tanah pasundan. Lagu ini memang tumbuh dari rasa cinta
penciptanya Indonesia, menjadi populer tentu karena liriknya yang
mencerminkan kecintaan yang sama dari para pendengarnya. Cinta yang
berpohonkan harapan-harapan akan hadirnya Indonesia yang kuat dan
membanggakan.
Sumber : https://www.google.com/search?q=pengertian+lagu+manuk+dadali&safe=strict&client=firefox-b-ab&tbm=isch&source=lnt&tbs=isz:l&sa=X&ved=0ahUKEwjd-vKTlbbkAhVZHo8KHYAdAeMQpwUIIw&biw=1280&bih=686&dpr=1#imgrc=-PrfJnXDRtEVzM: