Lir-Ilir
Lir-ilir, lir-ilir…
Tandure wis sumilir…
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar…
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi…tttruhyj
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro…
Tandure wis sumilir…
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar…
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi…tttruhyj
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro…
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir…
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore…
Mumpung padhang rembulane,
mumpung jembar kalangane…
Yo surako… surak iyo…
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore…
Mumpung padhang rembulane,
mumpung jembar kalangane…
Yo surako… surak iyo…
Bhaasa Indonesia
Bangunlah, bangunlah
Tanaman sudah bersemi
Demikian menghijau bagaikan pengantin baru
Anak gembala, anak gembala panjatlah
(pohon) belimbing itu
Biar licin dan susah tetaplah kau panjat
untuk membasuh pakaianmu
Pakaianmu, pakaianmu terkoyak-koyak di bagian samping
Tanaman sudah bersemi
Demikian menghijau bagaikan pengantin baru
Anak gembala, anak gembala panjatlah
(pohon) belimbing itu
Biar licin dan susah tetaplah kau panjat
untuk membasuh pakaianmu
Pakaianmu, pakaianmu terkoyak-koyak di bagian samping
Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti sore
Mumpung bulan bersinar terang,mumpung banyak waktu luang
Ayo bersoraklah dengan sorakan iya
Mumpung bulan bersinar terang,mumpung banyak waktu luang
Ayo bersoraklah dengan sorakan iya
Diri kita digambarkan dengan tanaman yang hijau dan mulai bersemi pada awalnya, tergantung kita mau bermalas-malasan dan membiarkan iman kita mati atau bangun dan berusaha untuk menumbuhkan tanaman (iman) hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan di musim panen seperti kebahagiaan sepasang pengantin baru.
Kemudian disebutkan juga Cah Angon (anak gembala), anak gembala maksudnya adalah seseorang yang mampu menjadi imam, seseorang yang bisa "mengembalakan" makmumnya ke jalan yang telah ditetapkan Allah, yang digembalakan di sini adalah hati, bagaiaman kita bisa menjaga hati kita agar tidak terbawa hafa nafsu.
Kemudian si anak gembala diminta untuk memanjat pohon belimbing, buah belimbing memiliki 5 sisi berbentuk bintang, 5 sisi ini merupakan gambaran dari rukum Islam yang terdiri dari 5 perkara.
Si anak gembala tetap harus memanjat pohon belimbing, meski sulit dan licin, jadi sekuat hati kita harus melaksanakan rukun Islam tadi, meski sulit dan berat.
Si anak gembala memanjat pohon belimbing untuk mencuci pakaiannya, pakaian di sini dimaksudkan adalah Iman, untuk itu iman kita harus terus bersih dan diperbaiki.
Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas ketika kita masih sehat (dilambangkan dengan terangnya bulan) dan masih mempunyai banyak waktu luang dan jika ada yang mengingatkan maka jawablah dengan iya.
Sumber : https://merahputih.com/post/read/makna-mendalam-di-balik-lagu-lir-ilir
0 komentar:
Posting Komentar